Sabtu, 22 Juni 2019

Review Larissa aesthetic Center

Review Larissa Skincare

Hayyy assalamualaikum semuaaa... 
Hari inii aku mau review dikit nih sama skincare yang aku pakaiii.. 

Bicara soal perawatan wajah nih, kebanyakan perempuan pasti memiliki cara nya masing-masing untuk merawat kulit wajah, entah dengan perawatan sendiri di rumah maupun perawatan di klinik kecantikan andalan. 

Maka dari itu kali ini aku mau sharing soal perawatan wajah yang aku pilih dan yeay untuk merawat kulit wajah, aku pilih larissa skincare . Buat kalian mungkin udah nggak asing lagi sama skin care clinic satu ini karena Larissa merupakan salah satu dari sekian klinik kecantikan yang cukup populer di Indonesia.


Jadi dulu aku jerawatan mulai dari SMA dan wajahku sensitif bangett sampai aku kuliahpun jerawat itu masih saja adaa 😭 dan sudah banyak mencoba skincare2 lainnya tapi hasilnya tetep Nihillll 😭 dan aku di rekomendasikan temen2 yg udh perawatan di larissa dan katanya cocok jadi aku coba perawatan di larissa, dan aku coba perawatan di larissa sekitar bulan april 2019 kemarin dan aku dateng ke larissa purwokerto dan terus aku konsul dengan dokternya dan aku disarankan facial micro face up yang berguna untuk mengangkat sel kulit mati  dan disarankan menggunakan dengan serangkaian produk larissa greentea dan krim racikan.. setelah itu aku rutin pake serangkaian produk greentea itu

Dann setelahh 1 bulan wajahku sudah membaikkk, jerawatpun tinggal bekas2nyaa sajaa 🤩🤩 pokoknya love bangettt sma skincare Larissaa

Daaann menurut aku budget di Larissa itu sesuai kantong mahasiswa ky aku 😂 tapi tergantung juga perawatan yang di ambil itu apa ya guyss.. 

Dan di bawah beberapa foto before afternyaa 😉

Before

Before

After

After.. 
#reviewlarissa #reviewskincare #menghilangkanjerawat #larissacenter #larissaskincare



Sabtu, 13 Agustus 2016

MATERI VERBEDENT

MATERI VERBEDENT 

A.           Pengertian Verbedent
Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan klien. Dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidur dalam keadaan terbuka atau tidak ditutup sprei, perlak, selimut dan sarung bantal yang tidak ditutup secara keseluruhan oleh sprei besar (dalam kondisi terbuka). Tempat tidur tertutup adalah tempat tidur yang telah dipasang seperangkat alat seperti sprei, perlak dan selimut kemudian ditutup secara keseluruhan dengan sprei besar sehingga semuanya dalam kondisi tertutup (Hidayat, 2005).
Merapikan tempat tidur merupakan tanggung jawab perawat. Perawat menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat tidur. Hal ini memerlukan pemeriksaan yang sering untuk memastikan linen tempat tidur bersih, kering dan bebas kerutan. Perawat biasanya merapikan tempat tidur klien setelah klien mandi, selama klien mandi atau ketika klien keluar ruangan untuk tes atau prosedur. Sepanjang hari perawat meluruskan linen yang berantakan, membersihkan linen dari makanan atau setelah makan dan menjadi basah atau kotor. Linen tempat tidur yang kotor atau basah harus diganti (Uliyah & Musrifatul, 2008).
Dari pengertian Verbedent diatas dapat disimpulkan bahwa Verbedent adalah Menyiapkan tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan klien dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan. Perawat biasanya merapikan tempat tidur klien setelah klien mandi, selama klien mandi atau ketika klien keluar ruangan untuk tes atau prosedur.

B.            Jenis –jenis Verbedent
1.             Unoccupied bed (tempat tidur yang belum ada pasien diatsnya)
a.    Tempat tidur tertutup (closed bed)
1)        Pengertian
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan sprei penutup (over laken) diatasnya.
2)        Tujuan
(a)Agar siap pakai sewaktu-waktu
(b)Agar tampak selalu rapi            
(c)Memberikan perasaan senang dan nyaman pada klien.
3)        Persiapan alat
(a)Tempat tidur, kasur, dan bantal
(b)Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
(1)   Alas kasur
(2)   Laken/sprei besar
(3)   Perlak
(4)   Stik laken / sprei melintang
(5)   Boven laken
(6)   Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut dilipat diluar)
(7)   Sarung bantal
(8)   Over laken/sprei penutup

4)      Prosedur pelaksanaan

(a) Cuci tangan
(b) Letakkan alat tenun didekat tempat tidur
(c) Pasang alas kasur dan kasur
(d)Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut:
-            Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur
-            Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala kebawah kasur ± 30 cm; demikian juga pada kaki, tarik setegang mungkin
-            Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90, lalu masukkan seluruh tepi sprei kebawah kasur dengan rapi dan tegang
(e) Letakkan perlak melintang pada kasur ± 50 cm dari bagian kepala
(f)  Letakkan stik laken diatas sprei melintang, kemudian masukkan sisi-sisinya kebawah kasur bersama dengan perlak
(g) Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik masukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki) dibentuk 90 dan masukkan kebawah kasur, tarik sisi atas sampai terbentang.
(h) Pasang selimut  pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik dimasukkan kebawah kasur kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90 dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang
(i)   Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya
(j)   Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan bagian yang terbuka dibagian bawah
(k) Pasang sprei penutup (over laken)
(l)   Cuci tangan
b.      Tempat tidur terbuka (open bed)
1)      Pengertian
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup (over laken)
2)      Tujuan
Dapat segera digunakan
3)      Dilakukan
a)      Jika ada klien baru
b)      Pada tempat tidur klien yang dapat/boleh turun dari tempat tidur
4)      Persiapan alat
a). Tempat tidur, kasur, dan bantal
b). Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
(1)   Alas kasur
(2)   Laken/sprei besar
(3)   Perlak
(4)   Stik laken / sprei melintang
(5)   Boven laken
(6)   Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut   dilipat diluar)
(7)   Sarung bantal
5)      Prosedur pelaksanaan
a)    Cuci tangan
b)   Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian didekat tempat tidur
c)    Pasang alas kasur dan kasur
d)   Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut:
-            Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur
-            Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala kebawah kasur ± 30 cm; demikian juga pada kaki, tarik setegang mungkin
-            Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90, lalu masukkan seluruh tepi sprei kebawah kasur dengan rapi
e)    Letakkan perlak melintang pada kasur ± 50 cm dari bagian kepala
f)    Letakkan stik laken diatas sprei melintang, kemudian masukkan sisi-sisinya kebawah kasur bersama dengan perlak
g)   Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik masukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki) dibentuk 90 dan masukkan kebawah kasur.tarik sisi atas sampai terbentang.
h)   Pasang selimut  pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik dimasukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90 dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang
i)     Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya
j)     Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan bagian yang terbuka dibagian bawah
k)   Cuci tangan
2.      Occupied Bed (Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya)
1)      Pengertian
Mangganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien
2)      Tujuan
a)      Memberikan perasaan senang pada klien
b)      Mencegah terjadinya dekubitus
c)      Memberikan kebersihan dan kerapian
3)      Dilakukan pada
Tempat tidur klien yang tirah baring total (sakit keras atau tidak sadar/koma)
4)      Persiapan alat
a)      Tempat tidur, kasur, dan bantal
b)      Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
(1)   Alas kasur
(2)   Laken/sprei besar
(3)   Perlak
(4)   Stik laken / sprei melintang
(5)   Boven laken
(6)   Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut   dilipat diluar)
(7)   Sarung bantal
(8)   Kursi/bangku
(9)   Tempat kain kotor yang tertutup
(10)    Dua ember kecil berisi larutan desinfektan (lisol 1%) dan air bersih
(11)    Lap kerja 3 buah
5)      Persiapan klien
Klien diberi tahu jika memungkinkan (klien sadar)
6)      Prosedur pelaksanaan
a)      Cuci tangan
b)      Bawa alat yang telah disiapkan ke dekat klien
c)      Bersihkan rangka tempat tidur
d)     Letakkan bantal dan selimut klien yang tidak perlu di kursi (jika keadaan klien memungkinkan/tidak mengganggu klien)
e)      Miringkan klien ke satu sisi (jika perlu, ganjal dengan bantal/ guling supaya tidak jatuh)
f)       Lepaskan alat tenun pada bagian yang kosong, dari bawah kasur lalu gulung satu per satu sampai dengan di bawah punggung klien, dengan cara :
(1)   Gulung stik laken ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
(2)   Bersihkan perlak dengan larutan desinfektan dan keringkan lalu gulung ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
(3)   Gulung laken/sprei besar ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
g)      Bersihkan alas tempat tidur dan kasur dengan lap lembab larutan desinfektan, lalu lap dengan lap kering
h)      Bentangkan sprei besar bersih dan gulung setengah bagian, letakkan gulungannya di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi kemudian pasangkan di bawah kasur
i)        Gulung perlak dan ratakan kembali
j)        Bentangkan stik laken bersih di atas perlak, gulung setengah bagian, dan letakkan di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi di atas perlak, lalu masukkan ke bawah kasur bersama dengan perlak
k)      Setelah selelsai dan rapi pada satu bagian, miringkan klien kea rah berlawanan yang tadi telah di bersihkan (ganjal dengan bantal jika perlu agar klien tidak terjatuh)
l)        Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur
m)    Angkat stik laken dan masukkan pada tempat kain kotor
n)      Bersihkan perlak seperti tadi kemudian gulung ke tengah
o)      Lepaskan laken kotor dan masukkan ke tempat kain kotor
p)      Bersihkan alat tempat tidur dan kasur seperti tadi
q)      Buka gulunggan laken dari bawah punggung klien, tarik, dan ratakan setegang mungkin kemudian masukkan ke bawah kasur
r)       Pasang perlak dan sprei seperti tadi
s)       Lepaskan sarung bantal dan guling yang kotor, ratakan isinya kemudian pasang sarung yang bersih
t)       Susun bantal, lalu baringkan kembali klien dalam sikap yang nyaman
u)      Ganti selimut kotor dengan yang bersih
v)      Bereskan alat dan kembalikan ketempatnya
w)      Cuci tangan

C.            Prinsip Verbedent
1.    Tempat tidur klien harus tetap bersih dan rapi
2.    Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor
3.    Pengguanaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros

D.           Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Verbedent
1.      Hindari kontaminasi pada linen bersih
2.      Ketika akan mengganti linen pada tempat tidur klien, bawa linen sesuai kebutuhan. Jangan membawa linen berlebihan untuk menghindari terjadinya kontaminasi kuman/mikroorganisme dan infeksi nosokomial dari satu klien ke klien lainnya.
3.      Pada saat memasang linen bersih, bentangkan linen diatas tempat tidur, jangan dikibaskan.
4.      Jangan menempatkan linen kotor pada tempat tidur klien, meja, atau peralatan klien lainnya.
5.      Saat memasang linen/alat tenun pada tempat tidur klien, gunakan cara yang efektif dan gunakan pada satu sisi dulu setelah selesai baru pindah ke sisi lain.
6.      Tempatkan linen/alat tenun yang kotor pada tempat yang tertutup (ember yang ada tutupnya). Bawa dengan hati-hati, jangan menyentuh pakaian perawat dan cuci tangan setelahnya.
7.      Perawat harus tetap memperhatikan keadaan umum klien selama melaksanakan tindakan.

E.            Peralatan Verbedent
1.    Tempat tidur, kasur dan bantal
2.    Sprei besar/laken
3.    Sprei kecil/stik laken
4.    Sarung bantal
5.    Perlak
6.    Selimut